Saturday 7 April 2012

Nyanyian pilu

Aku masih belum terbiasa  tanpa malaikatku.
sejak kepergiannya saat itu, aku masih terus memikirkannya, berharap dia kembali.
Sejujurnya aku sangat rindu saat mendengar suaranya dihandphoneku. ketika ia menceritakan lelucon-lelucon yang tak lucu tapi mampu membuatku tertawa
.
ketika pagi, dia selalu berkata 'selamat pagi sayang, berangkat hati-hati, sebelum berangkat makan dulu'
atau saat siang hanya untuk sekedar mengingatkanku makan dan solat disela kesibukanku
dan saat malam, ketika aku selalu bercerita tentang apasaja yang ku lewati dan mengeluarkan semua keluhkesahku kepadanya.
mungkin dia sudah hampir bosan mendengarnya,
aku rindu canda tawanya yang selalu memecahkan keheningan.
aku merindukan saat aku bermanjamanja seperti anak kecil, merengek dibelikan ini dan itu.
atau ketika aku marah saat dia tak menuruti pintaku. dan mengancam akan mogok makan.
tapi hari ini aku bagai serpihan hampa, tak ada suara selain nyanyian kepiluan yang mengiringi.
setiap detik selalu mengecek handphone, berharap ada pesan darinya.
setiap malam aku hanya bisa memeluk boneka darinya sambil menangis menyesali semuanya.
aku seperti hilang arah, tak tau harus kemana dan tak tau apa yang harus kulakukan.
menangis sekeras apapun mungkin dia tak akan mendengar, karena dia tak peduli.
dan sekarang aku hanya bisa menangis dalam hati.
menyembunyikan segala beban kepiluan, menutupinya sedalam yang aku bisa dan terus tersenyum dalam kemunafikan.

No comments:

Post a Comment